cuapcuap

mengapa hujan turun selalu dengan kenangan dan rindu? mengapa aku semakin merindunya saat hujan turun? mengapa aku semakin mengingatnya ketika hujan turun? mengapa, air mata ini mengalir seperti hujan ketika aku, mengingatnya? mengapa dia menjadikan hal yang aku suka, menjadi hal yang aku benci? karna selalu teringat tentang dirinya tentang kita, kenangan kita,  canda tawa saat coklat panas di genggaman, senyumnya, tawanya, tatapannya. menghangatkanku saat hujan turun. -AN

Eyes. They said eyes can’t lie. And I believed what they say. When you look at me, your eyes say nothing. I’m not the one you love. I’m not the one who means to you. But, you happy. Cause my eyes looked at you that you are the person that I can’t live without. Your brown eyes, who make me drown every time I looked at you. But, that the eyes who always lies. No.   Not your eyes who lied. But, you are the one who lied to me. And I believed it. Fool me.

     ketika kamu memberikan kepercayaan kepada seseorang bersiap siaplah untuk terluka. karna mungkin keercayaanmu itu tidak ada harganya bagi mereka. begitu juga dengan berharap kepada seseorang. kamu harus siap untuk yah lagi lagi akan terluka.    dan aku, lagi lagi telah salah memberikan kepercayanku dan harapanku kepada seseorang yang nyatanya. berharap kepada orang lain. but, i'm okay. trying.

Dan untuk kesekian kalinya, aku telah lengah. Ya, lengah karna telah mempercayaimu. Semuanya. Karna pada hakikatnya di dunia ini tidak ada yang bisa kau percaya.

Entah mengapa walau sakit aku tetap ingin bertahan. Entah mengapa walau tak tahu untuk siapa hatimu itu aku tetap menanti. Entah mengapa setelah semua yang kau lakukan, aku masih mencintaimu. Kau masih tetap menjadi pilihanku, meski aku bukan pilihanmu. Kau masih tetap sosok yang akan terbayang sebelum aku tertidur, meski aku bukanlah sosok yang kau pikirkan. Jangan memintaku untuk berhenti. Karna  aku telah mencobanya, namun tak bisa. Jangan memintaku untuk melepaskanmu. Karna aku telah mencobanya, namun tak bisa. Biarlah aku berusaha dan menantimu, meskipun aku tahu kau tak akan melihatku. Biarlah aku berusaha dan menantimu sampai nanti kau menemukan seseorang yang benar benar kau cintai dan mencintaimu kembali. Aku akan tetap disini sampai perlahan lahan aku akan menyerah dengan apa yang kurasakan untukmu sirna.

Mungkin memang waktu dan Tuhan mempertemukan kita untuk kembali berpisah, bukan untuk bersama. Mungkin..