Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

jeritan hati

Ia berteriak keras, memaki maki pada sang Kuasa meminta jawaban atas semua jalannya yang buntu. Meminta penjelasan atas setiap luka yang ia terima bertubi tubi di dalam hidupnya yang fana ini.. Tuhan tetap diam, tak menjawab apapun. Ia semakin meronta ronta, matanya penuh kebencian dan amarah kepada Tuhan. Pertanyaan yang ia teriakkan masih sama, dan Tuhan pun tetap terdiam. Kini air mata mulai menghiasi pipinya, dan dia pun berkata 'Tuhan, maafkan aku yang memakimu yang meneriakimu' Tuhan menjawab 'Itu hanyalah luapan amarahmu, kau berhak untuk itu' 'Tuhan, maafkan aku atas segala perbuatanku yang telah ku lakukan' Ia berkata lagi 'Setiap yang hidup akan selalu melakukan kesalahan, hanya bagaimana kau belajar dan menerimanya agar tak melakukannya lagi' Tuhan menjawab "Tuhan, maafkan aku yang sudah meninggalkan dan melupakanmu' Ia berkata lagi "Setiap orang akan melupakan dan meninggalkan ketika ia telah merasakan kebahagiaan, untuk it

Suratku

                 Aku telah bertemu dengannya, seseorang yang dapat membuatku seperti ini.. Membuatku menjadi seseorang yang dapat merasakan cinta lagi, ya dialah yang mampu membuatku jatuh, namun dia jugalah alasanku tuk kembali berdiri. Aku harap ialah yang akan menemaniku menjalani hidup, melawan kerasnya hidup, tempatku pulang ketika aku mulai merasa hilang, tempatku bersandar saat aku tak sanggup lagi berdiri tegak, dan setiap alasanku untuk tetap membuka mataku pada pagi hari. Namun Tuhan berkata lain, ia tak dapat ku miliki, ia telah bersama seseorang yang menemani dia, yang lebih mengerti dia dan memahaminya daripada aku. Aku sadar, cukup sadar siapa aku dan apa aku dan aku terima semua ini.. Mungkin inilah jalanku, dipertemukan untuk kembali dipisahkan oleh Tuhan. Aku percaya suatu saat nanti akan datang seseorang yang mencintai aku seperti ketika aku mencitai sesorang, mungkin Tuhan masih percaya aku dapat melakukan semua ini sendiri.. Aku percaya di depan sana akan ada keinda

Rindu

Bayangmu datang menghampiri Memeluk hati yang sedang merindu Kubuka kalbu, menanti jawab Bayangmu menyusup lebih dalam Memberi rasa sesak Berdiam kudisini Di dalam rengkuhan bayangmu Kunyanyikan lagu pedih Untuk diri sendiri