Suratku

                 Aku telah bertemu dengannya, seseorang yang dapat membuatku seperti ini.. Membuatku menjadi seseorang yang dapat merasakan cinta lagi, ya dialah yang mampu membuatku jatuh, namun dia jugalah alasanku tuk kembali berdiri. Aku harap ialah yang akan menemaniku menjalani hidup, melawan kerasnya hidup, tempatku pulang ketika aku mulai merasa hilang, tempatku bersandar saat aku tak sanggup lagi berdiri tegak, dan setiap alasanku untuk tetap membuka mataku pada pagi hari. Namun Tuhan berkata lain, ia tak dapat ku miliki, ia telah bersama seseorang yang menemani dia, yang lebih mengerti dia dan memahaminya daripada aku. Aku sadar, cukup sadar siapa aku dan apa aku dan aku terima semua ini.. Mungkin inilah jalanku, dipertemukan untuk kembali dipisahkan oleh Tuhan. Aku percaya suatu saat nanti akan datang seseorang yang mencintai aku seperti ketika aku mencitai sesorang, mungkin Tuhan masih percaya aku dapat melakukan semua ini sendiri.. Aku percaya di depan sana akan ada keindahan yang telah disiapkan oleh Tuhan untukku.. Aku percaya. Sangat percaya..
                  Temanku.. Tak perlulah kau merasa bersalah atau bersedih atas semua yang terjadi dihidupku, atas kesakitan karena perkenalan singkat ini ataukah perasaan yang kurasakan untuknya. Percayalah kawan semua ini adalah jalan Sang Kuasa, tegakkan kepala kalian, aku sanggup mengatasi segalanya dengan baik. Namun ijinkanlah aku menangisi semua ini sebentar saja, lalu aku akan kembali seperti sedia kala. Seperti aku tak mengerti apa-apa, seperti semua ini tak pernah terjadi dan ada.. Kembangkanlah senyum kalian, ini bukan salah kalian.. Ini sepenuhnya salahku telah mencintainya terlalu cepat..
                    Dan, untukmu.. Sebelumnya aku ingin mengatakan sesuatu, bahwa aku telah mencintaimu sejak pertama kali aku bertemu denganmu. Melihatmu, saat itu adalah kebahagiaan tersendiri untukku.. Senyummu, tawamu saat itu, menentramkan hati ini.. Jantung ini berdetang lebih cepat karenanya, mungkin inilah yang disebut cinta pada pandangan pertama? Terlalu cepat memang tetapi itulah yang kurasakan untukmu, namun kini kau telah memilihnya sebagai pendampingmu, pengobat luka hatimu. Tak apa, sungguh jangan menyesal ataupun bersedih hati.. Aku hanya ingin mengatakan itu saja, dan meminta maaf karena aku telah merasakan perasaan ini dan mungkin membuatmu tak enak hati. Inilah jalan Tuhan untuk kita, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri untuk itu. Aku hanya ingin kau berbahagialah dengannya, Tersenyumlah terus dengannya, jangan ada lagi keseihan yang kau tunjukkan, karna itu akan menyakitkan hatiku lebih dalam.. Berbahagialah dengannya.. Aku mencintaimu :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

💪

Percaya